Wednesday, September 19, 2012

Sebagian Masyarakat Bendil Wungu Tulungagung Jadi Korban Akta Tanah Palsu


 Radar Fakta Tulungagung.Sebagian warga Desa Bendil wungu Kecamatan Sumber gempol merasa geram disaat mendengar  pernyataan bahwasanya AKTA Tanah yang di milikinya ternyata palsu oleh BPN.
Awal mula warga merasa senang dengan kinerja perangkat Desa yang telah menyelesaikan tugasnya dalam pengurusan AKTA tanah warga ,walau mungkin dengan biaya lumayan mahal dalam proses pembuatan AKTA tanah warga tidak persoal.Namun setelah tau bahwasanya AKTA Tanah yang dimilikinya ternyata palsu warga akhirnya marah serta melakukan protes terhadap kepala Desa.

Seperti pengakuan BPD Desa Mbendil wungu saat dimintai keterangan oleh wartawan Radar Fakta, membenarkan kejadian tersebut dan saat ini telah di perjuangkan demi mencari titik temu dengan adanya kasus tersebut.
Disisi lain menurut Soleh selaku kepala desa yang  di mintai konfermasi melalui selulernya terkait adanya kejadian tersebut mengatakan tidak tau bila mana kalau blangko AKTA Tanah tersebut palsu,Kalau toh itu palsu kenapa pak Camat menandatangani berkas tersebut,ungkapnya,,Keterkaitan blangko yang palsu tersebut rupanya pihak desa mengambilnya bukan dari BPN maupun kecamatan ,namun melalu seseorang yang beralamatkan di Kediri ,,namun saat di Tanya siapa orang Kediri tersebut Soleh selaku kepala desa tidak  menjawab.
Seperti halnya Samsul aili yang dulu menjabat selaku camat yang menadatangi PPAT tersebut yang saat ini menjabat selaku kepala bidang Kesbanglimas melalui selulernya mengatakan ,juga tidak tau kalau itu palsu,bahkan masih menurut Samsul aili selaku camat priodenya mengatakan bahwa itu tidak hanya terjadi di Bendilwungu  saja ,namun juga di Desa lain juga sama,,Eronis sekali bila mana pegawai pemerintah tidak tahu dokumen-dokumen penting halnya blangko AKTA Tersebut ,palsu.Serta pula sangat mudahnya menganggap persoalan yang sudah bisa dikatakan penipuan tersebut sesuatu yang biasa,ya kalau memang itu palsu di buatkan lagi ,ungkapnya,,,,,,,,,(red)

No comments:

Post a Comment