Proses penurunan tumpeng |
Radar
Fakta Trenggalek. Pantai Prigi Kecamatan Watulimo, sebagai salah satu aset
wisata di Kabupaten Trenggalek, selain menyajikan pemandangan alam yang menawan
juga terdapat event tahunan yang perlu untuk disaksikan. Masyarakat Prigi
menamakan upacara adat ini sebagai Upacara Adat Labuh Laut Larung Sembonyo yang
dilaksanakan sekali dalam setahun dan pada tahun ini dilakasanakan
pada hari sabtu tgl ,13 Oktober 2013, bertempat di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI
) Pantai Prigi.
Saat menuju lepas |
Upacara Larung Sembonyo diselenggarakan sebagai perwujudan rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ungkapan terima kasih para nelayan dan
masyarakat Prigi kepada leluhur yang telah berjasa membuka kawasan teluk Prigi
sehingga bisa dijadikan lahan untuk tempat tinggal dan mencari penghasilan.
Tokoh leluhur yang sangat dihormati ini bernama
Tumenggung Yudo Negoro. Sebagai simbolisasi rasa syukur, dan terima
kasih, masyarakat membuat tumpeng yang berisi makanan dan hasil panen
melaut serta uba rampe lainnya [rangkaian sesaji ini disebut
Sembonyo] untuk selanjutnya dilarung ke laut lepas.
Prosesi upacara Larung Sembonyo dimulai dengan kesenian tarian jaranan sebagai
pembuka. Kemudian diteruskan dengan pembacaan legenda asal mula
diadakannya upacara adat Larung Sembonyo.Walau suasana di pantai prigi begitu
panas menyengat namun antusias warga masyarakat yang ingin melihat prosesi larung
tersebut tidak di hiraukan ,Bahkan banyak warga masyarakat serta pengunjung
wisata ikut menaiki perahu nelayan yang di sediakan oleh para nelayan untuk
membawa nasi tumpeng ke laut lepas,
Disisi lain Bupati Trenggalek yang
akrap dipanggil oleh masyarakat Pak Mul saat di mintai konfermasi oleh tim
tentang agenda Bupati kedepan ,Sangat mengharapkn perhatian pemerintah pusat
untuk medukung kelancaran sarana tranportasi untuk potensi wisata Kab
Trenggalek ,dimana asset terbesar Kabupaten Trenggalek yaitu tempat
wisata,,ungkapnya,(red)
No comments:
Post a Comment