Saturday, October 13, 2012

Upacara Adat Larung Sembonyo Sabtu Kliwon 13 Oktober 2012 Radar Fakta Trenggalek. Pantai Prigi Kecamatan Watulimo, sebagai salah satu aset wisata di Kabupaten Trenggalek, selain menyajikan pemandangan alam yang menawan juga terdapat event tahunan yang perlu untuk disaksikan. Masyarakat Prigi menamakan upacara adat ini sebagai Upacara Adat Labuh Laut Larung Sembonyo yang dilaksanakan sekali dalam setahun dan pada tahun ini dilakasanakan pada hari sabtu tgl ,13 Oktober 2013, bertempat di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI ) Pantai Prigi. Upacara Larung Sembonyo diselenggarakan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ungkapan terima kasih para nelayan dan masyarakat Prigi kepada leluhur yang telah berjasa membuka kawasan teluk Prigi sehingga bisa dijadikan lahan untuk tempat tinggal dan mencari penghasilan. Tokoh leluhur yang sangat dihormati ini bernama Tumenggung Yudo Negoro. Sebagai simbolisasi rasa syukur, dan terima kasih, masyarakat membuat tumpeng yang berisi makanan dan hasil panen melaut serta uba rampe lainnya [rangkaian sesaji ini disebut Sembonyo] untuk selanjutnya dilarung ke laut lepas. Dalam pelaksanaannya , upacara Upacara Adat Labuh Laut Larung Sembonyo dimulai dengan kirab Sembonyo menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Arak-arakan kirab akan membawa rangkaian sesaji Sembonyo yang diiringi dengan berbagai kesenian tradisional. Para tokoh masyarakat ikut mengiringi rombongan kirab hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pantai Prigi. Prosesi upacara Larung Sembonyo dimulai dengan kesenian tarian jaranan sebagai pembuka. Kemudian diteruskan dengan pembacaan legenda asal mula diadakannya upacara adat Larung Sembonyo.Walau suasana di pantai prigi begitu panas menyengat namun antusias warga masyarakat yang ingin melihat prosesi larung tersebut tidak di hiraukan ,Bahkan banyak warga masyarakat serta pengunjung wisata ikut menaiki perahu nelayan yang di sediakan oleh para nelayan untuk membawa nasi tumpeng ke laut lepas, Disisi lain Bupati Trenggalek yang akrap dipanggil oleh masyarakat Pak Mul saat di mintai konfermasi oleh tim tentang agenda Bupati kedepan ,Sangat mengharapkn perhatian pemerintah pusat untuk medukung kelancaran sarana tranportasi untuk potensi wisata Kab Trenggalek ,dimana asset terbesar Kabupaten Trenggalek yaitu tempat wisata,,ungkapnya,(red)


Proses penurunan tumpeng


 Radar Fakta Trenggalek. Pantai Prigi Kecamatan Watulimo, sebagai salah satu aset wisata di Kabupaten Trenggalek, selain menyajikan pemandangan alam yang menawan juga terdapat event tahunan yang perlu untuk disaksikan. Masyarakat Prigi menamakan upacara adat ini sebagai Upacara Adat Labuh Laut Larung Sembonyo yang dilaksanakan  sekali dalam  setahun  dan  pada tahun ini dilakasanakan pada hari sabtu tgl ,13 Oktober 2013, bertempat di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI ) Pantai Prigi. 
Saat menuju lepas
          Upacara Larung Sembonyo diselenggarakan sebagai perwujudan rasa syukur  kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ungkapan  terima kasih para nelayan dan masyarakat Prigi kepada leluhur yang telah berjasa membuka kawasan teluk Prigi sehingga bisa dijadikan lahan untuk tempat tinggal dan mencari penghasilan. Tokoh  leluhur  yang   sangat dihormati  ini bernama Tumenggung Yudo Negoro. Sebagai simbolisasi rasa syukur, dan terima kasih,  masyarakat membuat tumpeng yang berisi makanan dan hasil panen melaut  serta uba rampe lainnya  [rangkaian sesaji ini disebut Sembonyo] untuk  selanjutnya dilarung ke laut lepas. 
         
Dalam pelaksanaannya , upacara Upacara Adat Labuh Laut Larung Sembonyo dimulai dengan kirab Sembonyo menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI).  Arak-arakan kirab akan membawa rangkaian sesaji Sembonyo yang diiringi dengan berbagai kesenian tradisional.  Para tokoh masyarakat  ikut mengiringi rombongan kirab hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pantai Prigi.
          Prosesi upacara Larung Sembonyo  dimulai dengan kesenian tarian jaranan sebagai pembuka. Kemudian diteruskan dengan pembacaan legenda  asal mula diadakannya upacara adat Larung Sembonyo.Walau suasana di pantai prigi begitu panas menyengat namun antusias warga masyarakat yang ingin melihat prosesi larung tersebut tidak di hiraukan ,Bahkan banyak warga masyarakat serta pengunjung wisata ikut menaiki perahu nelayan yang di sediakan oleh para nelayan untuk membawa nasi tumpeng ke laut lepas,
Disisi lain Bupati Trenggalek yang akrap dipanggil oleh masyarakat Pak Mul saat di mintai konfermasi oleh tim tentang agenda Bupati kedepan ,Sangat mengharapkn perhatian pemerintah pusat untuk medukung kelancaran sarana tranportasi untuk potensi wisata Kab Trenggalek ,dimana asset terbesar Kabupaten  Trenggalek yaitu tempat wisata,,ungkapnya,(red)

No comments:

Post a Comment