Saturday, May 26, 2012

Mensos: prioritaskan rumah layak huni warga idiot


PONOROGO (RF) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menjanjikan akan memprioritaskan rehabilitasi rumah tidak layak huni warga penyandang disabilitas intelektual di Kabupaten Ponorogo, Jatim, yang masih tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan.

"Betul, akan ada prioritas. Tadi sudah kita data rumah warga penyandang disabilitas intelektual yang memprihatinkan, kita lihat secepatnya dan kita lihat apakah sudah disiapkan di dana dekon kita kalau sudah akan kita kucurkan secepatnya," kata Mensos di Ponorogo, Minggu
.

Hal itu disampaikan Mensos usai meninjau langsung rumah warga penyandang disabilitas intelektual (tuna grahita) Jamitun warga dusun Kliyur, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo.

Jamitun tinggal di rumah tidak layak huni bersama suami dan empat anaknya. Ia juga mempunyai masalah dengan pen penyambung tulang yang keluar dari pangkal tangan yang hingga kini belum dioperasi.

Jamitun memiliki tujuh anak, dua di antaranya diserahkan untuk diasuh oleh saudaranya karena alasan keterbatasan ekonomi. Sementara seorang lainnya meninggal dunia. Sedangkan empat lainnya dalam kondisi normal dan mengecap pendidikan.

Dalam dialog Mensos di rumah Jamitun meminta agar pen yang keluar di pangkal tangan Jamitun untuk segera ditangani.

"Ke depan prioritaskan untuk mendapat rumah layak huni," tambah Mensos.

Kondisi rumah Jamitun sendiri berupa tipikal rumah Jawa dengan dinding gedek (anyaman bambu) yang berlubang dan berlantai tanah tanpa sekat ruangan. Mereka sekeluarga tidur di lantai tanah beralaskan tikar. Untuk kehidupan sehari-hari, Seno, suami Jamitun hanya mengandalkan uang dari bercocok tanam.

Penyandang disabilitas intelektual di Kabupaten Ponorogo berjumlah 813 orang yang tersebar di sejumlah desa yaitu Desa Krebet sebanyak 137 orang, Desa Sidoharjo 323 orang, Desa Pandak 54 orang, Desa Dayakan 157 orang dan Desa Karangpatihan 142 orang.

Sebagian besar dari penyandang disabilitas intelektual tersebut atau 60 persen berusia lebih dari 40 tahun dengan derajat kecacatan terbanyak mampu latih.

Akibat kondisi disabilitas mental berbagai permasalahan sosial timbul seperti kemiskinan, rumah tidak layak huni, kekurangan gizi, kebodohan, ketergantungan dan masalah psikologis dalam keluarga penyandang disabilitas.

No comments:

Post a Comment